~ “Mawar Yang Keliru” .. Dari dia buat si dia… ~
Salam sayang buat mawarku..
Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Demi Tuhanku yang diriku di bawah penguasaan-Nya dan sentiasa dalam pengawasan-Nya, aku tidak menulis melainkan untuk mengabdikan diri kepada-Nya dan dengan izin-Nya. Sesungguhnya aku menulis dengan penuh kasih sayangku kepadamu sebagai seorang sahabat, sebagai seorang saudara seagamaku. Aku tidak inginkan melainkan kebaikan bagi dirimu dan bagi diriku agar kita sama-sama beroleh syurga yang sangat kita impikan di pengakhiran sebuah perhitungan.
Wahai Mawar,
Cinta itu letaknya di hati dan hati itu milik Allah. Tidak mungkin kita dapat menyentuh hati seseorang tanpa izin Allah dan jika Allah tidak mengkehendaki. Tidak patut kita serahkan hati kita yang dimiliki Allah itu kepada orang lain untuk dikuasai atau diperintah. Bahkan memang sepatutnya kita serahkan jiwa dan raga kita seluruhnya kepada Allah. Adapun rasa cinta yang lahir sesama manusia itu hanya jalan menuju cinta Allah. Janganlah sekali-kali kita menukarkan tujuan cinta di hati yang sepatutnya untuk Allah kepada manusia hanya kerana kita dapat melihat manusia dan kita tidak dapat melihat Allah, kita cuma merasa dan melihat keindahan segala ciptaan-Nya. Kita lupa dan selalu tidak sedar hakikat segala keindahan itu adalah milik Allah. Jadikanlah cinta kepada manusia itu sebagai jalan menuju Tuhan, bukan matlamat dan pengakhiran destinasi cinta. Maka engkau akan lebih tenang menerima segala penolakan.
Wahai Mawar,
Hati kita meronta untuk mencintai dan dicintai. Alangkah remuk redamnya hati tatkala apa yang kita cintai tidak kita miliki. Alangkah kecewanya jiwa tatkala cinta kita tidak dibalas oleh orang yang kita cintai. Ternyata hati itu bukan milik kita, ia milik Allah. Kita tidak bersalah tatkala cinta itu lahir terhadap seseorang, tetapi kita keterlaluan tatkala kita memaksa ia kepada seseorang. Bukankah sepatutnya kita redha dengan ketentuan Allah yang tidak menumbuhkan cinta terhadap kita di hati orang yang kita cintai? Alangkah zalimnya kita tatkala kita tidak dapat menerima apa yang telah ditetapkan oleh Allah. Sedangkan saban hari kita sering tidak menghargai cinta Allah, kita tidak pula membalas segala anugerah cinta yang Allah berikan kepada kita pada setiap hembusan nafas, pada setiap detik kehidupan yang kita lalui. Bukankah Allah lebih layak untuk murka kepada kita kerana kita tidak membalas-Nya dengan ketaatan yang sepatutnya?
Wahai Mawar,
Allah menjanjikan lelaki yang baik untuk perempuan yang baik. Yakinlah akan janji Allah, sesungguhnya Allah tidak memungkiri janji. Perbaikilah setiap inci kehidupanmu agar engkau termasuk di kalangan orang yang beroleh pasangan yang baik. Allah tahu tentang dirimu lebih daripada engkau sendiri. Maka Allah telah menetapkan untukmu lebih baik daripada apa yang engkau kehendaki. Boleh jadi engkau mencintai sesuatu tetapi ia buruk bagimu dan boleh jadi engkau membenci sesuatu tetapi ia amat baik untuk dirimu. Pada setiap persimpangan kehidupanmu, apakah engkau merasakan bahwa Allah tiada bersamamu? Bahkan dia sentiasa mendengar dan melihatmu. Persoalannya, apakah engkau sudah merintih pada-Nya, meminta pada-Nya dan memperlihatkan apa yang sepatutnya kepada –Nya? Aku berlindung dengan Allah daripada menjadi hamba yang kufur dan lupa diri.
Wahai Mawar,
Sungguh cinta itu telah menjadi faktor yang dapat mengubah sesuatu kepada lebih baik atau sebaliknya. Ada manusia biasa yang berubah menjadi wali krn kuasa cinta, dan ada pula yang bisa menjadi hina krn dikuasai cinta. Ya, tamadun itu berkembang dan boleh jadi hancur krn cinta. Tidakkah engkau melihat Taj Mahal yang terbina krn cinta? Sebaliknya, ada pula yang membunuh krn cinta. Persoalanku kepadamu, apakah engkau ingin berubah krn cinta ke arah Redha Allah atau mungkin lebih jauh daripada Allah?
Wahai Mawar,
Aku tidak mengatakan bahwa aku mengetahui segala isi hatimu atau segala kekacauan yang mengisi jiwamu. Aku cuma ingin berpesan agar engkau tidak meletakkan keinginanmu lebih tinggi daripada ketentuan Allah.
Aku ingin engkau mengerti bahwa milik Allah lah segala kejadian. Kemudiannya aku ingin engkau membawa kefahaman tersebut kepada pengamalan dalam kehidupan yang kau lalui agar ia hidup bersamamu di dalam setiap inci kehidupan.
Janganlah engkau mengatakan bahwa engkau mentaati Allah di saat hidupmu bergelumang dengan jahiliyah. Aku juga sepertimu, anak muda yang bergelora jiwanya. Maka aku berpesan kepadamu agar aku juga dipelihara Allah daripada segala penyelewengan dalam memahami hakikat cinta..
Khas Buat Mu, Mawar Yang Keliru …
0 comments:
Post a Comment